Senin, 02 Desember 2013

Misteri Kupu - Kupu Raksasa (Pulau Seram)

Misteri Kupu - Kupu Raksasa (Pulau Seram)

24 tahun silam, Pulau Seram sempat menjadi perhatian ilmuan internasional sebagai pusat laboratorium alam. Terbukti dengan berlangsungnya serangkaian penelitian pada tahun 1987 yang dilakukan oleh ilmuan dan tentara inggris guna menguak mitos kupu-kupu rakasa dikawasan hutan tropis.

Operation Raliegh adalah sebuah nama dari rangkaian penelitian tersebut. Misi utamanya tidak lain mendokumentasikan berbagai hal tentang flora dan fauna di areal hutan lumut dan batuan karts. Tidak hanya itu saja fokus penelitian ini hanya daerah yang masih perawan hutannya.

Pada kenyataannya penelitian ini berhasil menemukan apa yang mereka cari. Penelitian yang berlangsung selama empat tahun sampai membangun camp di ketinggian 1392 diatas permukaan laut dengan tipografi kemiringan 75 derajat. Menurut cerita, lokasi mereka menemukan kupu-kupu yang dimaksud, namun bukti otentik mengenai penelitian ini tidak jelas keberadaannya.

Oman (37) dari desa Manusela bercerita ketika dirinya dulu ikut penelitian ini, mereka memang menemukan kupu-kupu raja. Tapi beta seng lihat aslinya, cuma lihat dibukunya saja itupun foto copy, jadi gambar tidak jelas.  

Camp ini dimanfaatkan sebagai pusat penelitian terhadap Fauna jenis kupu-kupu, masyarakat setempat menyebut camp ini sebagai lapangan Inggris. Mereka hanya menemukan 90 jenis kupu-kupu yang ada di hutan ini, dua diantaranya adalah jenis kupu-kupu endemik Pulau Seram, yaitu Epimastidia staudingeri dan Hypochrysops dolechallii.  

Menurut cerita masyarakat setempat, kupu-kupu raksasa atau biasa di kenal kupu-kupu raja akan hadir pada waktu tertentu saja. Yakni jika ada pendaki yang tidak melakukan prosesi adat dari penduduk desa maka kupu-kupu tersebut akan muncul untuk menghalangi pandangan dengan sayapnya yang besar ketika si pendaki tersebut berjalan. Selain itu fauna jenis ini juga muncul pada bulan-bulan tertentu dan hanya orang yang memiliki kempauan khusus yang bisa melihatnya. 

Entah benar atau tidak tidak ada yang tahu, masyarakat yang tinggal di kawasan Taman nasional Manusela pun tidak pernah melihatnya. Hanya dokumentasi dari Operation Raliegh yang bisa diandalkan sebagai bukti terakhir, mengenai keberadaan buku tersebut juga tidak ada yang tahu dimana rimbanya. Hanya para mereka saja yang bisa menjawab benar atau tidaknya keberadaan kupu-kupu raja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar